"Akhirnya berhenti di pinggir jalan menunggu evakuasi dari petugas Jasa Marga. Dan tiba-tiba datang mobil derek, saya pikir itu mobil dari petugas Jasa Marga, karena saya memang tidak tahu seluk beluk jalan tol, maklum orang desa," kisah Ardiyan dalam surat elektronik yang diterima di redaksi@detik.com, Rabu (29/5/2013).
Tak lama, petugas derek yang berjumlah 4 orang itu menghampiri Ardiyan. Mereka langsung menderek mobil Avanza miliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namanya orang Solo yang baru ke Jakarta, Ardiyan tak tahu harus mengadu kemana. Dia benar-benar pasrah. Alhasil, kekesalan diperas preman derek liar itu hingga kini masih terasa.
"Preman terkutuk. Pengalaman di Jakarta yang membuat saya trauma membawa mobil sendiri dan sampai hari ini sejak kejadian tersebut, saya nggak berani menginjakan kaki ke Jakarta. Preman itu sangat-sangat menyusahkan dan merampas hak rakyat kecil," urainya.
(ndr/gah)