Puluhan petugas menggunakan palu berukuran besar memukuli tembok-tembok kios tersebut. Mereka meggunakan sapu tangan atau handuk untuk menutupi hidung mereka. Petugas yang kebanyakan berbaju biru ini kemudian mengikatkan tali ke tiang penyangga kios-kios tersebut dan menariknya ramai-ramai hingga roboh, Rabu (29/5/2013).
Petugas tak hanya meratakan kios-kios yang ada di bagian peron kereta. Kios-kios yang berada sekitar 100 meter dari peron juga digusur petugas. Kebanyakan kios-kios ini menjual peralatan mahasiswa seperti notes, tas, pensil, pulpen dan juga tempat fotocopy. Namun kios-kios itu sudah kosong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat penggusuran, kereta jurusan Bogor-Jakarta tak berhenti di Stasiun UI. Namun kereta harus berjalan lambat di sekitar stasiun karena puing dan juga petugas banyak yang berada di rel kereta. Seorang petugas akan memberi peringatan jika ada kereta yang lewat sehingga proses penggusuran akan berhenti sejenak untuk menunggu kerena lewat.
Sebelumnya, 100-an mahasiswa yang mengenakan pita kuning di pergelangan tangan dan memakai jaket almamater kuning itu sudah berada di stasiun sejak pagi untuk mengawal aksi pembongkaran dari PT KAI.
Mereka membawa poster-poster menyampaikan protes atas upaya penertiban kios. Di antaranya sebuah papan berukuran sekitar 1x2 meter bertuliskan "Kita Ingin Dialog Bukan Bentrok" yang diboyong mahasiswa. Poster lainnya tepampang di salah satu pagar stasiun bertuliskan "Ini Tempat Kami, Berani Gusur Mati!"
(nal/nwk)