Pengakuan Warga yang Diperas Derek Liar: Mereka Mengintimidasi!

Pengakuan Warga yang Diperas Derek Liar: Mereka Mengintimidasi!

- detikNews
Selasa, 28 Mei 2013 12:30 WIB
Jakarta - Para preman tukang derek liar punya ciri khas untuk mengakali korban-korbannya. Mereka biasanya identik dengan marah-marah, menakut-nakuti, dan mengintimidasi.

Seperti dialami pembaca detikcom, Quin dalam surat elektronik yang diterima, Selasa (28/5/2013). Dia bertutur kejadian pada 7 Maret 2012, saat mobil box colt yang dikemudikan sopir kantor mendadak mati mesinnya di jalan tol di Jakarta.

"Saat sopir sedang mencoba menyalakan mesin kembali, mendadak ada 2 pria mengetuk-ngetuk pintu mobil, dan memaksa naik ke dalam mobil, sambil teriak dan marah-marah. Mereka mencoba menakut-nakuti sopir," jelas Quin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Quin menjelaskan, sopir ketakutan dengan intimidasi preman derek liar itu. Kemudian, preman itu langsung membuka pintu depan sopir dan mengambil kendali menyetir.

"Yang seorang lagi memasang tali derek pada bagian depan mobil. Mobil pun langsung dibawa menuju Cawang," imbuhnya.

Sopir kantor, langsung mengontak lewat telepon. Kemudian, dalam percakapan via telepon, preman derek liar selalu menyela, teriak-teriak, mengumpat, dan mengancam.

"Mereka meminta uang Rp 1,3 juta untuk jasa derek tersebut. Mobilpun dibawa ke cawang. Saya menyusul dengan taksi untuk menyelesaikan urusan dengan derek liar tersebut," imbuhnya.

Sampai di Cawang, pool derek liar letaknya di jalan utama. Dengan gaya arogan dan teriak-teriak si petugas derek liar minta uang. Quin sempat adu mulut soal jumlah uang yang diminta.

"Saya bilang tidak ada uang, silahkan ambil mobilnya, sopir pulang bersama saya. Namun si derek tidak mau, sopir 'disandera' tak boleh pulang. Akhirnya setelah melalui nego yang cukup alot saya bayar Rp 900 ribu rupiah ke derek liar tersebut," jelasnya.

"Sangat disayangkan petugas keamanan kita maupun Jasa Marga tidak menertibkan derek liar. Mereka dengan terang-terangan beraksi bahkan letak pool derek tersebut di jalan utama. Mereka adalah preman yang mengintimidasi orang. Mohon segera ditertibkan agar tidak meresahkan warga," harapnya.

(ndr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads