"Saat itu sopir dan kenek saya sedang mengganti ban karena mobil boks yang mereka bawa kempes. Tahu-tahu ada derek liar yang langsung mengikat mobil boks itu," kata Liadi, salah seorang pembaca detikcom, Rabu (28/5/2013).
Liadi mengatakan, mobil boks itu sedang melaju dari Jakarta ke Tangerang sekitar pukul 10.00 WIB. Di tengah jalan, ban mobil kempes. Sopir lantas berhenti dan mengganti ban. Tiba-tiba saja mobil boks itu langsung dipasangi rantai dan diderek ke markas derek liar yang ada di Slipi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di pool derek liar yang letaknya di dekat jalan layang tak jauh dari Mal Taman Anggrek, para pengendara mobil derek liar mulai memeras. Mereka meminta uang Rp 700 ribu pada sopir dan kenek mobil boks yang bannya kempes tersebut. "Sopir mobil boks itu menghubungi saya, tapi terdengar di telepon diancam agar tak macam-macam," katanya.
Karena khawatir sopir dan keneknya dipukuli akhirnya Liadi menawar Rp 500 ribu. Liadi kemudian datang ke pool derek liar itu dan membayarkan uang tersebut. Mereka lantas hendak pergi, tapi ternyata mesin mobil boks tersebut tidak bisa dihidupkan.
"Mereka dengan enteng bilang kalau mau bisa hidup mereka bisa bantu tapi harus bayar Rp 200 ribu," katanya.
Liadi mengatakan, ternyata ada selang-selang dalam mobil boks itu dicopot komplotan itu sehingga tidak bisa hidup. Setelah diotak-atik para preman itu, mobil boks itu baru bisa jalan.
Menurut Liadi, kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya. Banyak sopir di tempatnya bekerja diperas oleh preman derek liar.
(nal/nrl)