Mensos Jamin Tak Ada Proyek Fathanah di Kementeriannya

Mensos Jamin Tak Ada Proyek Fathanah di Kementeriannya

- detikNews
Selasa, 28 Mei 2013 05:42 WIB
Jakarta - Rekaman pembicaraan Luthfi Hasan Ishaq dengan Ahmad Fathanah terkait dugaan kasus suap impor daging sedikit membuka mata khalayak. Fathanah merupakan pemain ulung proyek kementerian demi meraup keuntungan besar seperti di Kementerian Pertanian dalam kasus penambahan kuota impor daging.

Saat ditanya apakah Kementrian Sosial (Kemsos) pernah berusan dengan Fathanah mengingat Menteri Sosial merupakan Anggota Dewan Syuro PKS. Tegas Menteri Sosial (Mensos), Salim Segaf Al Juffri, menjamin tak ada proyek kementeriannya yang dimainkan Fathanah.

"Tidak ada sama sekali hubungan Kemensos dengan Fathanah. Kita tidak tahu siapa itu Fathanah. Saya hanya lihat di TV," ujar Salim di Dusun Wonosari, Tamansuruh, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (27/5/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salim mengaku, segala program penyaluran bantuan di Kemensos disalurkan langsung kepada yang membutuhkan. Tidak ada perusahaan swasta sebagai pihak perantara dalam program-program Kemensos.

"Kemensos menangani program keluarga harapan memang jumlahnya besar sekali, Rp 3 triliun. Tapi itu langsung ke penerima, lewat PT Pos. Bantuan sosial untuk lansia, itu langsung juga. Bantuan penyandang disabilitas, itu langsung juga. Ini bukan Kementerian proyek," tegasnya.

Dirinya menyatakan Kemensos telah bekerjasama dengan KPK dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Diluar program Kemensos untuk masyarakat, Salim juga menjamin tak ada proyek yang dimanipulasi demi kepentingan partainya, PKS.

"Ada anggaran, misal, untuk merenovasi dan sebagainya, ya pasti. Tapi mendekati masa jabatan saya, nggak ada. Lebih bagus ditanya sama Dirjen. Kita sudah membuat MoU dengan BPKP. Dan program raskin yang bernilai di atas Rp 17 triliun itu kita bekerjasama dengan KPK (untuk mengawal)," pungkas Salim.


(dnu/ahy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads