Maju Capres, Mahfud Diberi Saran SBY: Jangan Gentar karena Tak Punya Uang

Maju Capres, Mahfud Diberi Saran SBY: Jangan Gentar karena Tak Punya Uang

- detikNews
Senin, 27 Mei 2013 11:27 WIB
Jakarta - Mahfud MD membulatkan tekad maju nyapres 2014. Dia maju karena banyak tokoh dan ormas yang mendorongnya maju. Mahfud juga melihat tak ada calon yang kuat.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga bertutur soal pertemuannya dengan SBY yang juga Ketum Partai Demokrat (PD). Pertemuan itu dilakukan tahun lalu, keduanya bicara empat mata. SBY berpesan ke Mahfud.

"Pak Mahfud, Bapak sudah disebut oleh masyarakat untuk menjadi salah seorang presiden, kalau sudah begitu, Pak Mahfud saya sarankan untuk tidak gentar. Karena tidak punya uang, saya juga dulu tidak punya uang. Tetapi karena rakyat percaya, akhirnya Tuhan memberi jalan. Kalau sudah menghendaki, Bapak harus siap menjadi presiden atau wakil presiden," kata Mahfud menirukan pesan SBY seperti dikutip dari majalah detik, Senin (27/5/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan empat mata dengan SBY itu dilakukan dua kali. Beberapa minggu sesudah lebaran kemarin (2012-red) dan sebelum puasa. Pertemuan digelar Istana Negara dan di Istana Bogor, Mahfud diundang silaturahmi dan mengobrol-ngobrol.

"Menurut saya nasihat baik, bukan janji kepada saya. Saya percaya bahwa itu bukan hanya dikatakan kepada saya. Kepada orang yang punya potensi pasti diberi pengertian yang sama. Bahkan SBY mengatakan "jika butuh konstituen saya, kita bisa atur". Artinya kalau tujuan kita sama bagi rakyat dan negara, kata SBY, pokoknya berdoa. Pak Mahfud tidak bisa mengelak dari takdir sejarah," urai Mahfud.

Peluang Mahfud untuk maju lewat PD memang ada. Apalagi PD akan membuka konvensi untuk Capres 2014. Bagaimana pendapat Mahfud, apakah dirinya berniat maju ikut konvensi?

"Sampai hari ini, sampai bertemu Anda, saya belum memutuskan untuk ikut atau tidak. Karena sampai hari ini belum ada pedomannya, apa kewajiban saya kalau ikut dan apa hak saya kalau ikut? Apa kewajiban parpol terhadap yang ikut? Apa hak parpol terhadap yang ikut dan bagaimana mekanismenya? Kalau belum tahu itu tidak ada orang yang menyatakan ikut atau tidak ikut. Tunggu dulu. Sampai hari ini saya belum memutuskan," tutupnya.

Tulisan lengkap wawancara Mahfud MD bisa dibaca GRATIS di edisi terbaru Majalah Detik (edisi 78, 27 Mei 2013). Edisi ini mengupas tuntas kasus Luthfi Hasan Ishaaq dengan tema 'Pustun Luthfi'. Juga ikuti artikel lainnya yang tidak kalah menarik seperti rubrik Nasional 'Ketika Raja Yogya Tak Boleh Bergelar', Kriminal 'Tragedi Hilangnya Burung Muhyi'.

(iy/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads