"Kemenangan Ganjar ini merupakan hasil dari kombinasi beberapa faktor. PDIP harus menang karena selama ini trendingnya PDIP menguasai Jateng. Setelah gagal di Sumut, Bali dan Jabar, (PDIP) mau mengobati kegagalan itu," ujar pengamat politik dari UGM, Arie Sujito kepada detikcom, Minggu (26/5/2013).
Selain itu, tim sukses non struktural partai juga dinilai berhasil mengkombinasikan jaringan-jaringan yang ada. PDIP juga dipandang sukses membangun brand Ganjar sebagai seorang figur muda yang membawa pembaruan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arie mencoba membandingkan dengan kemenangan Jokowi di Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 lalu. Menurutnya, saat itu Jokowi menang atas dasar figur dan dukungan tim sukses non partai.
"Kasus Jokowi itu lebih ke figur dan didukung tim sukses non partai. Sementara Bibit yang didukung 3 partai dan HP-Don seperti cuma jadi syarat administrasi," kata Arie.
Hadi Prabowo-Don Murdono yang didukung oleh banyak partai yakni PKB, PKS, PPP, Hanura, Gerindra dan PKNU juga dipandang tak mendapat dukungan secara maksimal.
"Tidak ada ikatan ideologis, antara HP-Don, bukan kader PKS juga. Hal ini berbeda dengan Pilgub Jabar, di mana Aher merupakan kader PKS," imbuhnya.
(sip/rvk)