PM Jepang Tidak Tempati Rumah Dinasnya karena Berhantu?

PM Jepang Tidak Tempati Rumah Dinasnya karena Berhantu?

- detikNews
Jumat, 24 Mei 2013 17:32 WIB
Shinzo Abe (Reuters)
Tokyo - Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe hingga kini belum juga menempati rumah dinasnya semenjak dirinya dilantik. Muncul rumor bahwa hal ini karena rumah dinas PM Jepang berhantu.

PM Abe resmi dilantik pada Desember 2012 lalu. Namun sejak saat itu, Abe belum juga pindah ke rumah dinasnya yang ada di pusat kota Tokyo, Jepang. Hal ini memicu kecurigaan, terutama bagi kelompok oposisi.

Anggota parlemen Jepang dari kelompok oposisi pun mengirim surat kepada PM Abe untuk mengetahui alasannya. Demikian seperti dilansir Asia One, Jumat (24/5/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada rumor bahwa rumah dinas digentayangi hantu. Apakah itu benar? Apakah Perdana Menteri Abe menolak untuk pindah ke rumah dinas karena rumor tersebut?" demikian bunyi surat dari seorang anggota parlemen dari kelompok oposisi Jepang.

Menurut anggota parlemen, keputusan untuk tidak tinggal di rumah dinas tersebut mempengaruhi respons PM Abe dalam menangani situasi darurat. Sebabnya, rumah dinas persis bersebelahan dengan kantor PM Jepang.

Menanggapi isu ini, kabinet PM Abe pun mengeluarkan pernyataan tertulis. Isi pernyataan membantah soal rumor yang ditanyakan.

"Kami tidak menyetujui hal yang ditanyakan," demikian pernyataan kabinet PM Abe.

Namun rumor soal rumah dinas PM Jepang berhantu tersebut sudah beredar cukup lama. Beberapa mantan PM Jepang dilaporkan mengalami fenomena mistik saat tinggal di rumah dinas tersebut.

Disebut-sebut rumor ini dipicu oleh insiden tahun 1930-an, saat kegagalan kudeta militer yang berujung pada pembunuhan PM Jepang saat itu, Tsuyohsi Inukai. Beberapa ibu negara Jepang bahkan disebut-sebut menolak tinggal di rumah dinas tersebut karena rumor hantu tersebut.

"Saya tidak pernah bertemu hantu apapun, meskipun saya ingin melihatnya," ucap mantan PM Jepang, Junichiro Koizumi kepada wartawan beberapa waktu lalu.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads