Justine Ridgen berpacaran dengan Adebolajo sejak keduanya masih sama-sama remaja. Kini, Ridgen bekerja sebagai penata rambut di sebuah salon di kawasan Hornchurch, London Timur.
"Dia benar-benar ramah dan sangat sopan dan tidak pernah ada tanda-tanda dia akan bertindak seperti ini," ujar Ridgen seperti dilansir Daily Mail, Jumat (24/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada yang mempercayai hal ini. Dia terlihat seperti anak laki-laki normal biasa," tutur Ridgen yang berpacaran dengan Adebolajo selama 1 tahun ini.
Tidak jauh berbeda, teman semasa sekolah Adebolajo juga mengenalnya sebagai orang yang ramah. Bahkan Adebolajo sering membela siswa yang menjadi korban bullying di sekolah.
"Michael sangat suka sepakbola dan dia penggemar Spurs. Semua temannya kebanyakan kulit putih. Dia remaja biasa tapi semakin beranjak dewasa dia mulai keluar jalur," ucap salah satu teman Adebolajo.
Adebolajo diketahui pernah sekolah di Marshalls Park School dan Havering Sixth Form College. Dia mulai tertarik ajaran Islam saat berusia 16-17 tahun. Beberapa minggu terakhir sebelum insiden mengerikan terjadi di Woolwich, warga setempat melihat Adebolajo sering berdakwah di jalanan dekat lokasi tentara Inggris tewas dibunuh.
"Sejak 3 minggu terakhir dia terus berjalan mondar-mandir di jalanan berteriak dan memberi khotbah. Dia seperti pria marah yang berjalan keliling," jelas seorang warga setempat, Mayur Patel (29).
(nvc/ita)