Internal PKS Benar-benar Terbelah: Keluar atau Bertahan di Koalisi

Internal PKS Benar-benar Terbelah: Keluar atau Bertahan di Koalisi

- detikNews
Jumat, 24 Mei 2013 09:57 WIB
Jakarta - Rencana keluar dari Setgab koalisi menggelora di internal PKS. Bahkan rencana ini mengakibatkan goncangan internal yang cukup hebat. Internal PKS terbelah, mereka yang ingin bertahan dan mereka yang mendorong PKS keluar dari koalisi.

Kalangan menteri dari PKS yang dimotori Tifatul Sembiring, Salim Segaf Aljufri, menegaskan komitmen PKS untuk tetap di koalisi. Di internal PKS mulai terpetakan antara kubu pro keluar koalisi dan kubu bertahan di koalisi.

"Mereka itu yang mau tetap di koalisi," kata sumber detikcom di internal PKS, Jumat (24/5/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara kader PKS yang menjadi loyalis Presiden PKS Anis Matta mendorong agar PKS keluar koalisi. Rupanya PKS saat ini sedang merasa terzolimi karena mengemukanya kasus suap impor daging sapi yang melibatkan eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

"Kami menilai ini sudah berlebihan terhadap PKS," kata sumber tersebut.

Sebenarnya riak-riak perpecahan internal PKS sudah terlihat saat Wasekjen PKS Fahri Hamzah mengemukakan keinginannya agar PKS keluar koalisi. Bak gayung bersambut sejumlah loyalis Anis Matta yakni Nasir Jamil dan Refrizal ikut bersuara menggambarkan suasana internal partai yang tak lagi menganggap penting keberadaan di koalisi pemerintahan.

Pendapat Fahri dan kalangan muda di PKS itu langsung dibantah oleh kalangan senior di PKS. Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring yang juga eks Presiden PKS menegaskan pentingnya keberadaan PKS di koalisi, dan keputusan sepenting itu hanya bisa diputuskan oleh Majelis Syuro PKS.

Majelis Syuro PKS sampai saat ini belum mengambil keputusan terkait posisi PKS di koalisi. Anggota Majelis Syuro PKS sendiri juga kabarnya tak solid terkait hal ini.

(van/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads