"Ini bukan cuma serangan terhadap Inggris dan cara hidup warga Inggris. Ini juga pengkhianatan atas Islam dan komunitas muslim yang telah memberikan banyak untuk negara kita," tutur Cameron dalam statemennya seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/5/2013).
Sebelumnya, Cameron juga menegaskan bahwa bangsa tersebut tak akan pernah menyerah pada terorisme. "Salah satu cara terbaik mengalahkan terorisme adalah dengan menjalankan kehidupan kita secara normal," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua pelaku tertembak oleh polisi pasca pembunuhan tentara Inggris yang terjadi di John Wilson Street, kota Woolwich, London pada Rabu (22/5) pukul 14:20 waktu setempat. Menurut saksi mata, korban diserang membabi-buta dengan pisau dan golok oleh dua pria berkulit hitam yang meneriakkan "Allahu Akbar" saat beraksi.
Bahkan setelah membunuh korbannya dengan keji, kedua pelaku tidak berupaya untuk kabur. Mereka malah menyuruh orang-orang yang menyaksikan untuk memfoto dan merekam aksi mereka.
Salah seorang pelaku tampak terekam kamera tengah mengacungkan pisau pemotong daging berlumuran darah dan membuat pernyataan politis. "Anda semua tidak akan pernah aman. Ganti pemerintahan Anda, mereka tidak peduli pada Anda," serunya.
Aksi mereka berakhir setelah polisi tiba di lokasi dan menembak mereka. Keduanya pun dibawa ke rumah sakit dan saat ini dilaporkan dalam kondisi stabil.
(ita/nrl)