Polisi Mediasi Wartawan & Mahasiswa Terlibat Ricuh Demo 21 Mei

Polisi Mediasi Wartawan & Mahasiswa Terlibat Ricuh Demo 21 Mei

- detikNews
Kamis, 23 Mei 2013 10:40 WIB
Jakarta - Demo peringatan Tragedi 21 Mei 1998 antara wartawan dengan mahasiswa Trisakti, berbuntuk saling melaporkan akibat aksi pemukulan yang terjadi. Polisi memberi kesempatan kepada dua pihak untuk menyelesaikan kasus tersebut tanpa harus dibawa ke ranah hukum.

"Kita terima dua-dua laporannya, tetapi kita buka peluang untuk mediasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2013).

Rencananya, siang ini dua belah pihak akan dipertemukan untuk membicarakan penyelesaian masalah. Pertemuan akan digelar di Balai Wartawan Mapolda Metro Jaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, terkait pengakuan mahasiswa Trisakti, M Ardinal yang mengaku sebagai anak jenderal, dibantah Rikwanto. Pihak kepolisian juga akan menelisik motif Ardinal mengaku-aku anak jenderal itu.

"Sudah kita cek, tidak ada itu anak jenderal. Ya kita nanti selidiki kenapa dia mengaku sebagai anak jenderal," kata Rikwanto.

Kasus ini bermula saat aksi demo mahasiswa Trisakti di Istana Negara, kemarin. Aksi kemudian memanas dan terjadi percekcokan antar mahasiswa pendemo. Hal ini kemudian langsung diabadikan oleh wartawan, termasuk Sukron dari Sindo TV. Melihat kamera yang menyoroti kericuhan mahasiswa ini, mahasiswa tersinggung dan kemudian melarang sejumlah media televisi untuk merekam kejadian itu.

Pemukulan terhadap Sukron pun terjadi hingga akhirnya terjadi keributan. Buntut keributan itu, Sukron yang mengalami luka memar pada bagian wajahnya akibat pemukulan, melapor ke Polda Metro Jaya. Pun halnya dengan M Ardinal juga melaporkan pemukulan terhadap dirinya.

(mei/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads