Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, Kamis (23/5/2013) tim KPK saat ini tengah mendalami lebih jauh mengenai peruntukkan aset Luthfi tersebut. Apalagi setelah sejumlah saksi menyebut aset-aset tersebut juga digunakan oleh partai.
Pemanggilan pejabat struktural PKS salah satunya Bendum Mahfudz Abdurahman juga untuk mengkonfirmasi hal itu. Pendalaman oleh tim KPK ini nantinya akan dikonfirmasikan di persidangan Luthfi yang dalam hitungan pekan sudah akan digelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemarin sopir Luthfi yang bernama Ali Imran, menyatakan kartu tanda penduduk miliknya pernah dipinjam untuk mengurus balik nama mobil VW Caravelle. Dia menyebut saat itu, KTP-nya hendak digunakan untuk keperluan DPP PKS.
Tiga pekan sebelumnya, asisten pribadi Luthfi Hasan, Rantala Sikayo juga menyatakan hal senada. KTP Rantala pernah dipinjam oleh Luhtfi dan juga oleh seorang pria dari DPP PKS.
"Saya lupa, dia pria orang PKS. Saya lupa (waktunya). Cuma seingat saya itu tahun 2012," kata Rantala.
Pihak PKS menyatakan kasus pencucian uang dan suap impor daging sapi merupakan kasus pribadi Luthfi Hasan. Partai ini mengaku tidak iut-ikutan dengan tindak-tanduk mantan orang nomor satunya itu.
(fjp/ndr)