Istana: Yang Kita Perlukan Kerja Keras, Bukan Suara Keras!

15 Tahun Reformasi

Istana: Yang Kita Perlukan Kerja Keras, Bukan Suara Keras!

- detikNews
Rabu, 22 Mei 2013 09:23 WIB
Jakarta - Presiden SBY mengajak semua elemen strategis melakukan refleksi atas perjalanan Reformasi 15 tahun ini. Presiden SBY berpandangan bahwa sebaiknya kita membuat evaluasi kritis dan jujur atas apa yang telah kita hasilkan dengan reformasi.

"Presiden SBY yakin bahwa yang kita perlukan adalah kontinuitas, bukan jalan pintas. Yang kita perlukan kerja keras, bukan suara keras," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa kepada detikcom, Rabu (22/5/2013).

"Jangan kita terasing oleh hasilnya yang kita sendiri adalah fasilitator utamanya. Sementara kita mendorong perubahan, seharusnya kita juga mampu mengendalikan proses dan dampaknya, termasuk hasil sampingan dan residunya. Presiden SBY mencermati, sebagian kalangan berpandangan bahwa sekarang ini semua seakan tak berujung, tampak kacau, tampak seperti benang ruwet. Bahkan seperti nasi yang telah menjadi bubur," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Daniel, reformasi adalah sebuah perubahan maha besar, tidak hanya melibatkan reformasi di tingkat kelembagaan negara, namun juga sebuah transformasi sosial di tingkat masyarakat. Dalam pandangan yang disokong oleh kerendah-hatiannya, Presiden SBY mendorong semua orang agar tidak membiarkan dirinya dalam kekalutan.

"Presiden SBY berharap kelas menengah kita dapat menjadi kekuatan utama yang menyuarakan ketangguhan dan optimisme. Saya pikir, yang kita perlukan adalah kelas menengah yang menjangkau jauh ke depan, bukan kelas menengah yang beraspirasi kecengengan dan berkarakter kekanak-kanakan. Presiden SBY sangat berharap bahwa kelas menengah Indonesia dapat menjadi kelompok yang kritis namun menyebar harapan dan prakarsa. Di atas semua itu, Presiden SBY yakin bahwa yang kita perlukan adalah kontinuitas, bukan jalan pintas," tutupnya.

(mpr/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads