Sekitar 14 tahun lalu atau pada 3 Mei 1999, tornado dengan angin terkencang melanda Moore, Oklahoma. Dengan kecepatan 511 km per jam, tornado kategori F5 ini memicu kerusakaan hebat.
Tercatat nilai kerusakan saat itu mencapai US$ 1,1 miliar setara Rp 10,7 triliun akibat tornado ini. Sedangkan korban tewas mencapai 44 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1999 lalu, Presiden AS Bill Clinton menetapkan bencana alam di Moore tersebut sebagai bencana federal. Sebanyak 1.600 orang yang kehilangan tempat tinggal saat itu, ditempatkan di pengungsian yang didirikan oleh Palang Merah.
Bahkan tornado Moore ketika itu memicu Badan Prakiraan Cuaca Nasional untuk menciptakan Tornado Emergency, yakni semacam pesan cuaca buruk yang hanya digunakan pada kasus cuaca ekstrem. Pesan ini bertujuan khusus dalam kondisi menjelang munculnya tornado dahsyat di wilayah padat penduduk.
Saat tornado yang melanda Oklahoma City pada Senin (20/5) kemarin, pesan Tornado Emergency telah dikeluarkan oleh otoritas setempat.
Namun tornado tersebut tetap memakan korban tewas. Sejauh ini, setidaknya 51 orang dilaporkan tewas akibat tornado ini. Banyak rumah dan setidaknya dua sekolah roboh. Lebih dari 120 orang termasuk puluhan anak-anak, mengalami luka-luka dalam kejadian ini.
Beberapa tornado terdahsyat di AS terjadi pada April 2011 lalu yang menewaskan 158 orang di Joplin, Alabama dan pada 3 April 1974 silam, menewaskan 310 orang.
(nvc/ita)