Pada Senin (20/3/2013) waktu setempat, Thein Sein melakukan kunjungan ke Gedung Putih dan bertemu dengan Obama di ruangan Oval. Thein Sein adalah kepala negara Myanmar pertama dalam 47 tahun terakhir yang mengadakan kunjungan ke Gedung Putih.
Obama mengatakan Thein Sein telah memberikan jaminan kepadanya bahwa pemerintah Myanmar akan terus melepaskan tahanan politik dan juga akan melakukan pembaharuan dalam bidang politik. Menurut Obama, Thein Sein juga berjanji untuk menyelesaikan konflik etnis di Myanmar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sein yang berbicara melalui penerjemah, mengatakan negaranya menghadapi 'tugas yang menakutkan' dalam melaksanakan agenda reformasi. Namun orang nomor satu di Myanmar itu, juga mengatakan demokrasi yang berkembang di negaranya harus terus dibina untuk tahun-tahun mendatang.
"Myanmar akan memerlukan 'bantuan dan pemahaman' dari masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat, saat berjalan melalui proses ini," kata Sein.
Terkait konflik komunal di Myanmar ini, setidaknya 192 orang tewas tahun lalu dalam aksi kekerasan antara umat Buddha di Rakhine dan muslim Rohingya. Sejumlah sumber setempat mencatat sebanyak 140.000 orang muslim kehilangan tempat tinggal.
(fjp/fjp)