"Ya kita hari ini melaporkan perkembangan yang paling akhir setelah kita terus menerus memonitor per jam," ujar Muhaimin di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (20/5/2013).
Cak Imin yang ditemui sebelum rapat berlangsung inui mengaku belum sempat meninjau langsung ke lokasi kejadian. Rencananya untuk datang ke lokasi pada Jumat pekan lalu terganggu karena waktu cuaca di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi longsor yang sangat dalam diakui menjadi kendala evakuasi. Selain itu evakuasi harus menggunakan peralatan yang canggih.
"Saya lupa berapa kedalamannya. Sangat dalam, puluhan meter. Karena terlalu dalam dan memang harus menggunakan teknik yang sangat canggih," jelasnya.
Data terkahir menyebutkan, seluruh korban luka parah dan kritis dirawat du Jakarta. Kemudian 11 meninggal dunia sisanya masih tertimbun di dalam lokasi kecelakaan.
"Upaya terus kita lakukan melalui ahli-ahli pertolongan baik dalam maupun luar negeri. Kemudian seluruh kegiatan usaha Freeport dihentikan total, semua konsen pada penyelamatan melalui teknik dan metode pengiriman oksigen. Oksigen kemudian dikirim ke dalam terus menerus dilakuan upaya evakuasi. Ktia berharap yang didalam sekitar 20-an supaya segera bisa terjangkau," harapnya.
Menurutnya selama ini PT Freeport tergolong salah satu perusahaan yang terbaik dalam menerapkan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Peristiwa longsornya tambang sangat mengagetkan dan karenanya harus dilakukan penyelidikan menyeluruh.
"Ini sungguh diluar dugaan, kok bisa proses pelatihan, ini bukan proses kerja, proses pelatihan refreshing capacity K3 ini terjadi di situ. Ini sampai hari ini investigasi masih terus kita lakukan, apa penyebabnya. Karena dalam kacamata kita Freeport paling disiplin dalam K3. Ini tentu akan investigasi. Kita minta ESDM untuk lebih proaktif lagi. Karena kementeria ESDM yang bisa mengaudit dalam kapasitas pelaksanaan tambang," lanjut Cak Imin sambil menegaskan belum ada temuan awal penyebab longsor.
(mpr/lh)