"Sistem tarif progresif ini akan mengakomodasi penumpang jarak pendek sehingga sistem pentarifannya menjadi lebih adil," kata Direktur Utama PT KAI Commuter Line Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo kepada detikcom, Senin (20/5/2013).
Dengan penerapan tarif progresif ini penumpang yang menaiki 5 stasiun pertama akan dikenakan tarif Rp 3.000 sedangkan untuk tiga stasiun berikutnya akan dikenakan tarif Rp 1.000. Misalnya ada penumpang yang naik pada 5 stasiun pertama harus membayar Rp 3.000, kemudian kalau melanjutkan ke stasiun keenam maka harus membayar Rp 4.000. Jika terus melanjutkan ke stasiun ketujuh dan kedelapan tarifnya akan tetap Rp 4.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tarif progresif ini akan menggunakan tiket eletronik yang bisa dibeli penumpang di setiap stasiun. Penumpang tinggal menyebutkan saja tujuannya kepada petugas loket. Nantinya petugas loket akan memberikan tiket elektronik sesuai dengan tujuan penumpang tersebut.
Tri mengatakan, ke depan PT KCJ juga akan membuat tiket untuk perjalanan multitrip sehingga penumpang tak harus ke loket dulu untuk membeli karcis. Kartu multitrip ini memiliki saldo sehingga penumpang bisa langsung masuk ke dalam peron tanpa harus beli tiket lagi ke petugas loket.
"Kalau saldo kartunya habis nantinya bisa diisi lagi," katanya.
PT KJC juga akan membuat vending machine ticketing mirip seperti di stasiun MRT di Singapura. Hal ini akan memungkinkan penumpang langsung menentukan stasiun tujuannya tanpa harus bertemu lagi dengan petugas loket.
(nal/nrl)