"Cari orang yang titip tanda tangan, titip absen, itu kriminal!" kata Sutan kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2013).
Dia mengatakan banyak anggota DPR yang memanfaatkan staf atau tenaga ahlinya untuk memalsu tanda tangan kehadiran rapat. Dia berharap praktik ini bisa segera diungkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutan sendiri telah mengonfirmasi tingkat kehadirannya yang sempat 25%. Dia mengatakan saat itu dia tidak bolos, melainkan izin.
"Bedakan dong yang bolos dengan yang izin karena ada tugas lain," tuturnya.
(trq/van)