"Pertama, DPR rajin studi banding. Kedua, suka ricuh saat rapat. Ketiga, pada saat ikut rapat suka tidak konsentransi. Keempat, tukang bolos, dan kelima, praktik korupsi," ungkap Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti.
Hal itu dia katakan dalam diskusi Polemik bertema 'Adu Bolos di Senayan' di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (18/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tahun 2009 lalu, DPR getol perjuangkan kasus Bank Century. Setelah itu, muncul penyakit yang lima ini," imbuhnya.
Menurut Ray, citra DPR semakin buruk karena banyak para wakil rakyat ini sering bolos saat sidang paripurna. Hal itu berdampak pada tingkat elektoral masing-masing anggota di dapilnya.
"Sehingga ada keterpengaruhan publik," kata Ray.
(mpr/gah)