4 Kejanggalan Kasus Pemotongan Kelamin Abdul oleh Waria

4 Kejanggalan Kasus Pemotongan Kelamin Abdul oleh Waria

- detikNews
Kamis, 16 Mei 2013 11:08 WIB
4 Kejanggalan Kasus Pemotongan Kelamin Abdul oleh Waria
Jakarta - Polisi masih terus melakukan penyelidikan kasus pemotongan kelamin oleh Waria di Pamulang, Tangerang Selatan. Namun ada beberapa kejanggalan yang membuat pihak berwajib curiga. Apa saja?

"Kita masih terus selidiki kasus ini, namun memang ada beberapa kejanggalan," kata Kanit Reskrim Polsek Pamulang AKP Budi Harjono kepada detikcom, Kamis (16/5/2013).

Saat ini Abdul Muhyi masih terbaring lemah di RSUD Pamulang untuk mendapatkan perawatan akibat luka yang dideritanya. Motif pemotongan kelamin itu pun masih belum jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 4 kejanggalan kasus pemotongan kelamin:

Lokasi Pemotongan Kelamin Tak Jelas

Thinkstock
Abdul mengaku lokasi pemotongan kelaminnya terletak di lahan kosong yang ada di belakang Universitas Pamulang. Polisi sudah melakukan pengecekan ke lokasi tersebut, namun di lokasi itu yang ada hanya perumahan dan tak ada lahan kosong seperti yang diungkapkan Abdul.

Karena itu, polisi masih terus mencari lokasi pasti kejadian ini. Informasi tersebut penting untuk mencari petunjuk soal pelaku.

Abdul Tak Teriak Saat Kelaminnya Dipotong

Abdul mengaku kejadian pemotongan kelamin itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB, Selasa (14/5/2013). Padahal di lokasi sekitar Univesitas Pamulang sekitar pukul 04.00 WIB sudah ramai orang.

"Kalau dia berteriak pasti orang-orang sekitar situ akan merespon," kata Budi.

Polisi pun masih belum mendapatkan motif pemotongan tersebut.

Identitas Pemotong Kelamin Abdul Tak Jelas

Sampai saat ini belum jelas siapa pelaku pemotongan ini. Polisi sempat bertanya jenis kelamin pelaku pemotongan ini, namun Abdul tak mau memberitahu dengan jelas identitasnya.

Jika Abdul berdua-duaan dengan perempuan di lokasi itu hingga pukul 04.30 WIB tentu warga akan curiga dan menegurnya.

"Dia hanya bilang pelakunya pacarnya, tapi ditanya perempuan atau laki-laki dia tak mau mengaku," kata Budi.

Tak Ada Tanda-tanda Perlawanan

Budi mengatakan tak ada tanda-tanda Abdul melawan saat peristiwa ini. Begitu kelaminnya dipotong, Abdul sempat berjalan meuju sebuah Puskesmas di Pamulang.

Saat itu petugas langsung membawa Abdul ke RSUD Pamulang untuk mendapatkan perwatan.

"Tidak ada indikasi perlawanan, sedangkan untuk senjata yang digunakan untuk memotong kelamin diperkirakan cutter atau pakai pisau," kata Budi.
Halaman 2 dari 5
(nal/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads