"Peristiwa yang terjadi di Tasikmalaya ini tidak menutup kemungkinan terjadi di tempat lain. Kapolri instruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Karopenmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Gedung Divisi Humas Polri, Jl Senjaya, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2013).
Pernyataan tersebut, kata Boy, disampaikan Kapolri dalam kegiatan teleconference yang dilakukan pukul 08.00 WIB pagi tadi bersama seluruh Kapolda se-Indonesia. Intruksi lainnya adalah meningkatkan koordinasi dengan tokoh masyarakat untuk melakukan pencegahan di masing-masing daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kapolda Jabar Irjen Tubagus Anis Angkawijaya menduga aksi Irwan alias Salim yang melempar bom di pos lantas di Tasikmalaya sebagai upaya aksi balas dendam. Salim diketahui merupakan anak buah Wiliam Maksum yang ditangkap Densus 88 di Cipacing pekan lalu.
"Targetnya kita tidak tahu, kan pelakunya sudah meninggal. Tapi ya mungkin saja, mereka itu melempar ke pos polisi, maksudnya bisa balas dendam," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya ditemui di acara Yayasan Kemala Bhayangkari di Graha Bhayangkara, Jl Cicendo, Selasa (14/5/2013).
(ahy/lh)