"Kelompok-kelompok teroris bayaran punya dua opsi: kembali ke tempat asal mereka, atau dibunuh oleh pasukan bersenjata Suriah," kata Al-Halqi seperti dilansir Xinhua, Selasa (14/5/2013).
Hal tersebut disampaikan Al-Halqi dalam pertemuan komite kementerian yang ditugaskan untuk melaksanakan program reformasi politik Presiden Bashar al-Assad. Ditegaskan Al-Halqi, bangsa Suriah bertekad untuk mengalahkan para teroris dan memulihkan keamanan di Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konflik yang terjadi di Suriah telah berlangsung sejak Maret 2011 lalu. Menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 70 ribu orang telah tewas selama pergolakan yang telah berlangsung lebih dari dua tahun itu. Sebagian besar korban jiwa adalah warga sipil Suriah.
Selama ini pemerintah Suriah menyebut para pemberontak di negeri itu sebagai teroris bersenjata. Rezim Assad menyebut kekacauan yang terjadi di Suriah didalangi dari luar negeri. Pemerintahan Assad berulang kali menyebutkan banyaknya militan-militan asing di negeri itu.
(ita/nwk)