Menurut UU pernikahan yang berlaku di Hong Kong, selama ini hanya diizinkan pernikahan antara pasangan yang berbeda jenis kelamin sejak lahir. Pasca dikabulkannya gugatan wanita berinisial W ini, UU tersebut tidak berlaku lagi.
W yang seorang transeksual ini, sudah menjalani operasi pergantian jenis kelamin lebih dari 5 tahun lalu. Dalam gugatannya, W menegaskan jenis kelaminnya pasca operasi telah diakui secara sah oleh hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertimbangannya, pengadilan banding menyatakan bahwa W tidak bisa menikahi kekasihnya karena akta lahirnya. Menurut akta lahir, W berjenis kelamin laki-laki. Akta lahir tersebut, menurut kantor catatan sipil, tidak bisa diubah di bawah UU yang berlaku di Hong Kong.
Pengadilan menilai, hukum yang berlaku memang menghalangi hak W untuk menikah. Namun pengadilan menyatakan, sifat dasar pernikahan sebagai institusi sosial sudah mengalami perubahan luas seiring perkembangan budaya multikultural di Hong Kong.
"Dampak dari keputusan ini ialah W akan diizinkan untuk menikah, dan seharusnya diperbolehkan menikahi kekasihnya. Kasus ini tentang minoritas seksual yang diakui dan bahwa hak-hak mereka juga sama pentingnya dengan hak orang lain pada umumnya," jelas pengacara W, Michael Vidler beberapa saat usai putusan dijatuhkan.
Namun demikian, putusan pengadilan ini akan ditunda selama 12 bulan sembari memberi waktu kepada pemerintah untuk mengamandemen UU pernikahan. Gugatan W ini sempat ditolak oleh pengadilan di tingkat lebih rendah pada tahun 2010 lalu. Namun W dan pengacaranya terus berjuang dengan mengajukan banding.
Menanggapi putusan ini, W menyampaikan pernyataannya secara tertulis dan dibacakan oleh Vidler. "Saya menjalani hidup saya sebagai seorang wanita dan diperlakukan sebagai seorang wanita dalam semua hal, kecuali hak saya untuk menikah. Keputusan ini membenarkan kesalahan itu. Saya sangat senang bahwa pengadilan banding telah mengabulkan keinginan saya untuk menikahi kekasih saya," ucapnya.
Transeksual dilahirkan dalam satu jenis kelamin, namun secara psikologi dan emosional teridentifikasi sebagai jenis kelamin yang berlawanan. Seorang transeksual biasanya merasa terjebak dalam tubuh atau fisik yang salah.
(nvc/ita)