"Yang saya hormati Pak Menteri, Pak Dirjen dan wartawan. Seperti yang disampaikan Pak Mentri, surat pengunduran diri ini saya sampaikan pada 3 Mei. Saya menunggu-nunggu jawaban pada saat itu. Kami seluruh Balitbang all out membantu Ghalia (perusahaan percetakan-red) itu," jelas Khairil di Kemndikbud, Jl Sudirman, Jakarta, Senin (13/5/2013).
"Sebagai bentuk penyelenggaraan UN, saya tidak cukup hanya meminta maaf, tidak cukup menyatakan duduk permasalahan. Jadi sebagai tanggung jawab saya mengundurkan diri," tambahnya lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengenai peringatan dini, Ghalia itu yang paling sering kita pantau. Sampai pada waktu terakhir itu baru bisa kita masuk percetakan," jelasnya.
Khairil menuturkan pengunduran diri ini sebagai niat baik dirinya sebagai bentuk pertanggungjawaban. "Takut nanti dikira melarikan diri oleh masyarakat. Oleh karena itu saya tunggu sampai UN selesai," tutupnya.
(ndr/mad)