Ahok Bicara e-KTP Setahun Tak Jadi-jadi hingga Harus Beli Card Reader

Hari ke-210 Jokowi

Ahok Bicara e-KTP Setahun Tak Jadi-jadi hingga Harus Beli Card Reader

- detikNews
Senin, 13 Mei 2013 11:36 WIB
dok detikcom
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menjawab beberapa pertanyaan wartawan tentang e-KTP. Ahok banyak menerima keluhan warga yang e-KTP-nya tak kunjung jadi selang setahun merekam data hingga kewajiban beli card reader.

"Sekarang masyarakat teriak, kami jadi korban. Heran, kenapa di Jakarta saja masih banyak orang yang tidak terima e-KTP? Ada yang ngerekam, setahun baru dapat. Kita (Pemrov DKI) aja lagi pasang fiber optik. Nanti semua orang mau laporan apapun di kantor lurah, semua online. Masa Jakarta bikin e-KTP mesti bertahun-tahun tunggunya?" ujar Ahok.

Hal itu disampaikan Ahok ketika ditanya wartawan mengenai e-KTP dan kemungkinannya melaporkan proyek e-KTP ke KPK, di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (11/5/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal janji dari Mendagri, akhir 2012, proses e-KTP sudah selesai semua. Saat duduk di Komisi II dari Partai Golkar yang mengawasi kinerja Mendagri, Ahok juga sempat mempertanyakan program ini.

"Waktu komisi II juga begitu kan. Terus kalau memang saya nggak bisa mengkritik atasan, tidak tahu aturan, ya sudah," tegas dia.

Harusnya, perekaman dan pencetakan e-KTP bisa dilakukan di seluruh Indonesia bila sistem-nya online.

"Karena pengertian kita namanya elektronik KTP, harusnya saya datang ke mana pun seluruh Indonesia, langsung bikin langsung jadi dong, langsung cetak. Itu kan baru namanya elektronik KTP. Kalau mesti tunggu lama-lama kan justru jadi pertanyaan kita kan?" jelas Ahok.

Ahok juga gusar adanya kewajiban mengadakan pembaca kartu elektronik e-KTP. Ahok mengkhawatirkan ada monopoli pengadaan e-KTP ini.

"Terus ada kewajiban kita harus beli card reader. Terus nanti semua daerah akan menganggarkan untuk membeli blanko (formulir pengadaan)-nya. Ini apa tidak jadi monopoli ini? Makanya saya tidak tahu. Saya nggak berani banyak ngomong lagilah. Saya kalau ditanya lagi, kalau bgitu suruh KPK saja periksa supaya jelas. Itu aja sih," tegas Ahok.

(nwk/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads