Stadion ini terletak di sekitar kawasan Kampus Universitas Riau (UR) di Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Pasca pelaksanaan PON ke XVIII, stadion yang menghabiskan dana Rp 1 triliun ini seakan tak bertuan. Biasanya, sejak sore hingga malam, pedagang kaki lima memajang lapaknya di sekitar stadion.
Tidak ada penanggung jawab pengamanan stadion. Maka jadilah, kini stadion itu tempat maksiat. Apalagi tempatnya sangat 'nyaman', luas dan sepi. Pernah ditangkap basah oleh pedagang dan warga sekitar, orang berhubungan intim di pos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penguasa dari stadion itu adalah anak-anak muda. Termasuk di antaranya geng motor binaan Klewang (57). Mereka memperkosa korbannya di salah satu ruangan di stadion tersebut.
"Kalau tidak ada yang menjaga stadion itu, ya pastilah tetap jadi tempat maksiat," timpal Rudi (38) pedagang kali lima lainnya.
Klewang ditangkap aparat Polresta Pekanbaru, Jumat (10/5). Preman yang cukup disegani ini diketahui membina kelompok geng motor. Bersama 3 anak buahnya, dia diduga memperkosa seorang ABG. Polisi masih memproses kasus ini.
(cha/try)