Dua bom mobil meledak, Sabtu (11/5/2013) sore, di selatan Kota Turki atau di Reyhanli yang merupakan wilayah perbatasan Suriah dan Turki. Aksi teror tersebut dikhawatirkan meningkatkan eskalasi perang sipil Suriah menyeret negara-negara tetangga.
Wakil Perdana Menteri Turki, Bulenc Arinc, dalam sebuah komentar di stasiun televisi Turki dan dilansir Reuters mengatakan, pemerintahan Presiden Bashar al-Assad berada di balik serangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total jumlah korban tewas dalam serangan bom mobil tersebut tercatat sebanyak 40 orang. Namun, Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan mengatakan bila jumlah korban memungkinkan untuk bertambah. Hal ini dikarenakan banyaknya korban yang terluka parah dan masih dirawat di rumah sakit setempat.
Erdogan mensinyalir, aksi pemboman tersebut terkait dengan proses perdamaian antara Turki dengan militan Kurdi dari Partai Pekerja Kurdistan dalam mengakhiri konflik yang berlangsung selama tiga dekade.
Namun, kata Erdogan, ledakan bisa juga ditujukan untuk memprovokasi wilayah dimana lokasi ledakan merupakan rumah bagi para pengunsi Suriah.
Saat ini, Turki memberikan perlindungan kepada 300 ribu warga Suriah. Sebagian besar dari mereka tinggal di kamp-kamp yang berada 900 kilometer dari perbatasan.
Belum ada pihak yang bertanggungjawab dalam serangan aksi bom tersebut. Begitu pula komentar dari Damaskus terkait peristiwa tersebut.
(ahy/ahy)