Seorang warga setempat bernama Rhonda Richardson mencetuskan, jasad Tamerlan seharusnya dibawa ke tempat orangtuanya di Rusia.
"Dia membunuh warga Amerika di tanah air Amerika, oleh karenanya dia seharusnya tidak dikuburkan di sini," cetus wanita itu kepada CNN, Sabtu (11/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seluruh masyarakat muslim di sini sangat marah," cetusnya. "Terus terang, kami marah karena kami tidak pernah diberi informasi apapun. Semuanya dilakukan diam-diam di belakang kami," imbuhnya.
Dari surat kematian yang dirilis otoritas Massachusetts, terungkap bahwa Tamerlan dikuburkan di Pemakaman Muslim Al-Barzakh di kota kecil Doswell, sebelah utara Richmond, negara bagian Virginia.
Paman Tamerlan, Ruslan Tsarni pun membenarkan hal ini kepada CNN. "Ini tradisi saya sebagai muslim, dan saya memiliki tradisi penguburan, dan orang-orang telah membantu saya soal ini," kata Tsarni.
Pihak Layanan Pemakaman Islami Richmond menegaskan, mereka tak bermaksud membuat siapapun marah atas pemakaman Tamerlan tersebut. Namun dikatakan Bukhari Abdel-Alim, pejabat Layanan Pemakaman Islami Richmond, dirinya dan yang lainnya berkewajiban melakukan apa yang diperintahkan Tuhan untuk mengembalikan jasad Tamerlan ke tanah.
"Ini bukan soal politik, tapi dia tak bisa menguburkan dirinya sendiri," cetus Abdel-Alim yang menyesalkan Tamerlan tidak dikuburkan lebih cepat.
"Apakah dia orang Kristen, muslim, Yahudi, atheis, ketika Anda meninggal, Anda harus dikuburkan atau diurus, bukan hanya dibiarkan di rumah duka," tandasnya.
(ita/ita)