Pemilu Bersejarah Pakistan Dimulai, Ledakan Bom Guncang Karachi

Pemilu Bersejarah Pakistan Dimulai, Ledakan Bom Guncang Karachi

- detikNews
Sabtu, 11 Mei 2013 12:59 WIB
para pemilih Pakistan (BBC)
Karachi, - Ledakan bom mengguncang kota Karachi, Pakistan di tengah berlangsungnya pemilihan umum (pemilu) bersejarah di negeri itu. Serangan bom yang menargetkan seorang kandidat pemilu ini, menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya 21 orang.

"Kami telah menerima tiga jasad dan 21 orang yang luka-luka. Dua di antara korban luka saat ini kritis," kata dokter Semi Jamali, kepala unit gawat darurat di Rumah Sakit Jinnah, Karachi.

"Target serangan adalah seorang kandidat dari partai ANP (Awami National Party). Dia tengah berkendara dengan mobilnya ketika bom itu meledak," kata seorang pejabat senior kepolisian, Mazhar Nawaz kepada kantor berita AFP, Sabtu (11/5/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Nawaz, target serangan itu, Amanullah Mehsud, lolos dari serangan bom tersebut.

Dalam pemilu ini, rakyat Pakistan akan memilih 342 anggota majelis nasional dan empat majelis provinsi di Khyber Pakhtunkhwa, Punjab, Sindh dan Baluchistan. Pemungutan suara akan ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat.

Kelompok militan Taliban telah mengancam akan melakukan serangan-serangan bunuh diri untuk mengganggu jalannya pemilu. Taliban menentang pemilu yang demokratis ini karena menganggapnya tidak Islami.

"Untuk melawan atas sistem ini, Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) telah merencanakan beberapa aksi pada 11 Mei, jadi kami meminta rakyat untuk menjauh dari tempat-tempat pemungutan suara agar selamat," kata juru bicara Taliban Pakistan, Ehsanullah Ehsan.

Lebih dari 600 ribu personel keamanan tengah dikerahkan di berbagai penjuru negeri untuk mengamankan jalannya pemilu bersejarah ini. Pemungutan suara ini menandai kali pertama pemerintahan sipil terpilih Pakistan telah menyelesaikan masa jabatan secara penuh dan menyerahkan kekuasaan ke pihak lain lewat pemilu.

Pakistan selama ini telah mengalami tiga kudeta militer dan telah dipimpin oleh empat penguasa militer.
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads