"Ini kan mencerminkan adanya kolusi aparat dan pengusaha. Buruh yang menjadi korban," kata sosiolog Musni Umar saat berbincang dengan detikcom, Jumat (10/5/2013) malam.
Menurut Musni, seharusnya ada kesepatakan partnership in profit antara pengusaha dan karyawannya. Namun, dalam kasus pabrik kuali ini kesepakatan tersebut tak terpenuhi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, lanjut Musni, tenaga kerja adalah elemen penting dalam setiap usaha. Sayangnya, di Indonesia lebih menomorsatukan para pemilik modal.
"Usaha tak akan berjalan tanpa dukungan dari buruh. begitu kuatnya posisi orang yang punya uang. Salah satu kesalahan besar dalam perburuhan kita adalah kita terlalu mengagungkan para pemilik modal," jelasnya.
(rna/rvk)