"Instruksi telah diberikan untuk merespons dengan segera setiap serangan baru Israel tanpa perlunya instruksi tambahan dari kepemimpinan yang lebih tinggi, dan pembalasan kami akan keras dan menyakitkan bagi Israel," tegas Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Muqdad.
Hal tersebut disampaikan Muqdad dalam wawancara dengan AFP, Jumat (10/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyambut inisiatif AS-Rusia untuk menemukan solusi politik guna menghentikan perang saudara yang telah berlangsung dua tahun di Suriah. Meski Muqdad menolak keras desakan Washington agar Presiden Suriah Bashar al-Assad mengundurkan diri.
Pejabat tinggi Suriah itu angkat bicara mengenai klaim penggunaan senjata kimia oleh pasukan Suriah. Menurutnya, justru kelompok pemberontaklah yang telah menggunakan senjata kimia. Muqdad pun mempersilakan tim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk datang ke Suriah guna menyelidiki klaim tersebut.
"Kami siap dan kami senantiasa siap, saat ini, untuk menerima delegasi yang dibentuk Ban Ki-moon (Sekjen PBB) untuk menyelidiki apa yang terjadi di Khan al-Assal," tandas Muqdad mengenai nama desa dekat Aleppo.
Di desa tersebut, menurut otoritas Suriah, para pemberontak telah menggunakan senjata kimia yang menewaskan 30 orang.
(ita/ita)