"Sebagai hasil dari permohonan bantuan kepada publik, seseorang yang berani dan berbelas kasihan menawarkan bantuan untuk memakamkan jasadnya," demikian pernyataan kepolisian kota Worcester melalui situsnya, seperti dikutip AFP, Jumat (10/5/2013).
"Jasadnya sudah tidak ada lagi di kota Worcester dan sekarang sudah dimakamkan," imbuh pernyataan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepala kepolisian mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang membantu menyediakan tempat pemakaman. Tidak ada informasi tambahan lainnya untuk saat ini," tegasnya.
Tamerlan Tsarnaev (26) tewas usai baku tembak dengan polisi yang mengejarnya pada 19 April lalu. Hasil autopsi menyatakan, Tamerlan tewas akibat luka tembak dan sejumlah luka memar di tubuhnya, yang diketahui berasal dari ban mobil yang melindasnya.
Pihak keluarga Tsarnaev memutuskan untuk tidak membawa jasad Tamerlan ke Rusia, melainkan memakamkannya di AS, terutama di Massachusetts. Namun ternyata, upaya pemakaman Tamerlan mendapat protes dari warga dan otoritas setempat.
Sejumlah tempat pemakaman di wilayah Boston dan sekitarnya menolak untuk menerima jasad Tamerlan. Warga setempat ikut menggelar aksi protes menentang pemakaman jasad Tamerlan di tanah Amerika. Mereka meminta agar jasad Tamerlan dipulangkan ke kampung halamannya, Dagestan, Rusia.
Sebelum akhirnya dimakamkan, jasad Tamerlan disemayamkan di rumah duka, Graham Putnam & Mahoney Funeral Parlors, yang ada di kota Worcester, selama 1 minggu. Direktur rumah duka, Peter Stefan dan paman Tamerlan yang tinggal di AS, Ruslan Tsarni, sempat berjibaku mencari tempat pemakaman bagi Tamerlan.
(nvc/fdn)