Perjuangan lebih harus mereka lakukan hanya untuk sekedar memindahkan bahan material bangunan dari truk pengangkut ke halaman masjid. Tidak ada jalan yang bisa dilewati truk di tempat ini.
Alih-alih truk, bahkan sepeda motor saja harus bersusah payah untuk dapat melewati jalan sempit itu. Jalan sempit menjadi satu-satunya akses menuju ke masjid yang juga dijadikan sebagai asrama anak-anak yatim piatu dan dhuafa ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Capek si capek tapi ya kita harus gini bolak balik membawa material," ujar asep salah satu pekerja saat ditemui detikcom, Rabu (7/5/2013).
Asep menambahkan bahwa beberapa waktu yang lalu para pekerja pernah memindahkan besi dengan cara dilewatkan bagian atas pagar beton. Hal itu dimaksudkan agar menghemat waktu dan tenaga. Akan tetapi yang terjadi adalah mereka ditegur dan dimarahi oleh mandor dari pemilik tanah di depan masjid. Akhirnya mereka harus kembali bolak balik membawa material .
Masjid Jami' Al Futuwwah terletak tidak jauh dari kawasan elite Kemang Vilage dan Lippo Mall Kemang. Masjid yang juga asrama anak-anak yatim piatu ini menjadi terisolir karena pembangunan pagar beton yang mengelilingi area masjid. Pagar beton yang dibangun melenyapkan 2 akses jalan menuju masjid. Saat ini hanya tersisa satu jalan selebar 1,5 meter yang menjadi akses utama jamaah.
Tawaran tukar guling yang diajukan pengembang ditolak pihak pengurus yayasan. PT. FIM Jasa Eka Tama akan membangunkan jalan asalkan pengurus masjid mau memenuhi beberapa persyaratan.
"Kami dengan senang hati akan membuatkan jalan untuk masjid, tetapi pengurus masjid menolak tawaran dari kami," ungkap Ichsan Thalib selaku direktur dari PT. FIM Jasa Eka Tama saat dihubungi detikcom.
(gah/gah)