Sekitar 2 jam anak dan istri dari penjual martabak itu berada di tengah drama baku tembak para terduga teroris dan Densus 88.
Hal itu diungkapkan warga, Adang (54) yang juga kerabat dari pemilik kontrakan H Suhanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan, dua perempuan tersebut baru berhasil dikeluarkan sekitar pukul 13.00 WIB. Sementara baku tembak, sudah terdengar sekitar pukul 11.00 WIB.
Adang menuturkan, kontrakan milik Suhanda tersebut baru selesai sekitar 3 bulan lalu. Para terduga teroris tersebut merupakan pengontrak pertama. Sementara dua kamar lainnya diisi oleh penjual martabak dan tukang sablon.
"Setelah keluar, dia langsung dibawa ke rumah sodara atau temannya, soalnya masih soak (takut-red)," tuturnya.
Sementara dituturkan warga lainnya, ibu yang terjebak tersebut sempat memberikan pesan dengan menulis pada kertas yang ditempel di kaca jendela bertulis 'Saya Terjebak'.
"Polisi sempet ngiranya itu istri terorisnya, ternyata dia kejebak, baru diselamatkan," katanya.
Saat dikeluarkan, ibu dan anak tersebut menangis.
(tya/gah)