Seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (8/5/2013), pengamanan di ibukota Dhaka hari ini berlangsung sangat ketat. Ribuan polisi dikerahkan untuk berpatroli. Jalan-jalan di Dhaka tampak lengang karena para operator bus dan truk tidak beroperasi.
Kepala kepolisian setempat, Mohammad Moniruzzaman mengatakan, para demonstran sempat melemparkan tiga bom rakitan di distrik Tejgaon, Dhaka. Tak ada yang terluka dalam insiden ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurut sumber-sumber medis dan kepolisian, 38 orang tewas sejak Minggu, 5 Mei sore waktu setempat ketika polisi bentrok dengan para aktivis Islam yang memblokade ibukota Dhaka. Puluhan orang lainnya masih dirawat di rumah sakit akibat luka-luka yang mereka alami dalam bentrokan tersebut.
Namun menurut BNP, jumlah korban jiwa sebenarnya mencapai ratusan orang. BNP menuding otoritas menyembunyikan jasad-jasad korban.
"Kami telah menyerukan aksi mogok nasional selama dua hari guna memprotes pembunuhan massal para pekerja dan pendukung Hefajat-e-Islam pada Minggu dan Senin," cetus juru bicara BNP, Khandaker Mosharraf.
(ita/nwk)