Juru bicara militer Letnan Mir Rabbi mengatakan kepada kantor berita AFP, Rabu (8/5/2013), korban jiwa kini mencapai 782 orang. Namun angka ini diyakini masih akan terus bertambah seiring operasi pencarian korban masih terus berlangsung.
Brigjen Siddiqul Alam Sikder mengatakan, buldozer dan crane terus membersihkan puing-puing bangunan. Bau busuk yang tercium tajam di lokasi mengindikasikan masih adanya korban tewas yang terperangkap reruntuhan gedung bertingkat delapan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak jasad korban ditemukan di anak-anak tangga bangunan tersebut saat mereka panik berlarian setelah mendengar suara gemuruh keras. Rana Plaza dilaporkan ambruk seluruhnya dalam waktu lima menit. "Kami telah mendapatkan sekitar 150 jasad dari anak-anak tangga," ujar Sikder.
Menurut otoritas setempat, sebanyak 2.437 orang telah berhasil diselamatkan dari reruntuhan gedung Rana Plaza yang ambruk pada 24 April lalu. Saat kejadian, lebih dari 3 ribu pekerja pabrik garmen tengah berada di gedung yang berlokasi di pinggiran ibukota Dhaka itu.
Total ada lima pabrik garmen yang bertempat di gedung tersebut. Pabrik-pabrik tersebut memproduksi baju-baju untuk para retailer Eropa seperti label Mango asal Spanyol dan Primark dari Inggris.
Atas insiden runtuhnya Rana Plaza, kepolisian setempat telah menahan 12 orang termasuk pemilik gedung, Sohel Rana dan pemilik pabrik-pabrik garmen yang telah memaksa para pekerja untuk tetap bekerja di hari kejadian.
Padahal retakan-retakan telah terlihat di struktur gedung sehari sebelumnya. Kepolisian pun telah memerintahkan agar gedung tersebut dikosongkan.
(ita/nwk)