Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihaknya telah memeriksa Bripka AH, Briptu N dan Serma IS terkait adanya dugaan pembekingan tersebut. Namun, ketiganya membantah telah membekingi usaha Yuki atau pun ikut mengintimidasi para buruh.
"Dalam pemeriksaan yang disampaikan normatif, berteman dengan Yuki, kadang-kadang mampir, ada yang dikasih uang bensin ada yang tidak, ada juga yang pernah bertemu dengan buruh untuk mendampingi Yuki dan lain-lain. Namun, yang dikatakan penganiayaan belum ada," jelas Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (8/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu akan kita lakukan pemeriksaan terhadap buruh yang mengaku pernah dianiaya aparat ini. Hasil pemeriksaan nanti akan dikonfirmasikan lagi kepada mereka yang terduga melakukan penganiayaan," kata Rikwanto.
Penyidik juga akan mendalami adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum TNI/Polri.
"Keterangan selanjutnya, kita akan minta keterangan lagi buruh yang mengaku dianiaya polisi atau tentara. Siapa, kapan, dimana prosesnya, dan bagaimana prosesnya akan kita dalami untuk kita kembali konfirmasi kepada aparat yang bersangkutan," kata dia.
Rikwanto mengatakan, Yuki memang berteman dengan ketiga oknum tersebut dan kerap memberi 'uang bensin'. Tapi menurut Yuki uang tersebut diberikan hanya karena hubungan pertemanan mereka saja.
Meski demikian, lanjutnya, Yuki sering memanfaatkan hubungan pertemanannya dengan oknum itu untuk mengintimidasi buruh.
"Kadang-kadang Yuki memanfaatkan mereka untuk mengintimidasi buruh, walaupun mereka membantahnya untuk mengintimidasi," tutup Rikwanto.
(mei/lh)