Polisi Periksa Dugaan ada Oknum Aparat Lindungi Bos Perbudakan Buruh

Polisi Periksa Dugaan ada Oknum Aparat Lindungi Bos Perbudakan Buruh

- detikNews
Rabu, 08 Mei 2013 13:03 WIB
Coretan di tembok kamar tempat para buruh disekap.
Jakarta - Penyidik belum bisa memastikan adanya dugaan keterlibatan oknum TNI dan Polri yang jadi usaha kuali yang dimiliki tersangka Yuki Irawan (41). Untuk memastikan itu, penyidik akan meminta konfirmasi para buruh korban perbudakan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihaknya telah memeriksa Bripka AH, Briptu N dan Serma IS terkait adanya dugaan pembekingan tersebut. Namun, ketiganya membantah telah membekingi usaha Yuki atau pun ikut mengintimidasi para buruh.

"Dalam pemeriksaan yang disampaikan normatif, berteman dengan Yuki, kadang-kadang mampir, ada yang dikasih uang bensin ada yang tidak, ada juga yang pernah bertemu dengan buruh untuk mendampingi Yuki dan lain-lain. Namun, yang dikatakan penganiayaan belum ada," jelas Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (8/5/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menyempurnakan keterangan tiga oknum ini, penyidik akan mengkonfirmasikannya kepada para buruh yang jadi korban perbudakan.

"Untuk itu akan kita lakukan pemeriksaan terhadap buruh yang mengaku pernah dianiaya aparat ini. Hasil pemeriksaan nanti akan dikonfirmasikan lagi kepada mereka yang terduga melakukan penganiayaan," kata Rikwanto.

Penyidik juga akan mendalami adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum TNI/Polri.

"Keterangan selanjutnya, kita akan minta keterangan lagi buruh yang mengaku dianiaya polisi atau tentara. Siapa, kapan, dimana prosesnya, dan bagaimana prosesnya akan kita dalami untuk kita kembali konfirmasi kepada aparat yang bersangkutan," kata dia.

Rikwanto mengatakan, Yuki memang berteman dengan ketiga oknum tersebut dan kerap memberi 'uang bensin'. Tapi menurut Yuki uang tersebut diberikan hanya karena hubungan pertemanan mereka saja.

Meski demikian, lanjutnya, Yuki sering memanfaatkan hubungan pertemanannya dengan oknum itu untuk mengintimidasi buruh.

"Kadang-kadang Yuki memanfaatkan mereka untuk mengintimidasi buruh, walaupun mereka membantahnya untuk mengintimidasi," tutup Rikwanto.

(mei/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads