Bangunan 'bersejarah' di Ibukota yang kumuh dan bahkan nyaris ambruk justru bakal dipercantik Jokowi. Sarjana Kehutanan ini siap merevitalisasi bangunan itu. Bagi Jokowi, bangunan tua bisa menjadi spot wisata Jakarta.
Berikut 3 Aksi Jokowi Selamatkan Bangunan Tua:
1. Stadion Lebak Bulus
|
"Sudah beberapa kali saya sampaikan, Lebak Bulus sedang proses kalkulasi, kalau nanti Kampung Bandan diberikan dari PT KAI ke PT MRT, entah dalam kerjasama atau sewa, kita akan jadikan Kampung Bandan. Lebak Bulus tidak dijadikan sebagai depo utama," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (7/5/2013).
Demikian juga untuk stadion sepakbola Lebak Bulus yang ingin tetap diselamatkan oleh Jokowi. "Pengennya kita selamatkan. Kalau nggak, ada tukarannya di Ulujami dan (Lapangan) BMW yang kita mulai tahun ini," ujar Jokowi.
Jokowi ingin meminta PT KAI menyerahan aset di Kampung Bandan untuk depo kereta-kereta MRT. Selain itu, lokasi di Kampung Bandan juga bisa memungkinan dilakukannya integrasi moda-moda transportasi seperti KRL, TransJakarta, Monorel, MRT, dan lain-lain.
"Busway kita komplit tahun ini dengan bus baru, monorel 3 tahun lagi selesai, MRT selesai, baru itu rampung (peta transportasi). Itu pun kan harus didampingi dengan kebijakan, pajak parkir tinggi, genap ganjil, ERP, semuanya mengikuti. Baru orang akan terdorong mengikuti transportasi massal," ungkap Jokowi.
Stadion ini didirikan 1980 dan berkapasitas 12.500 orang. Stadion Lebak Bulus merupakan salah satu stadion bertaraf internasional di Indonesia.
2. Kota Tua
|
"Dan ini juga saya minggu kemarin sudah tanya-tanya bangunan-bangunan yang atapnya sudah runtuh. Itu juga akan saya surati pemilik-pemiliknya agar tahun ini segera direstorasi, dikonstruksi," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (2/1/2013).
Tak main-main, Jokowi menyatakan jika para pemilik gedung tak segera memperbaiki, pihak Pemprov siap menjadi pemilik gedung-gedung tersebut. "Kalau memang nggak mau, diberikan ke kita. Kita juga siap untuk jadi pemilik," lanjutnya.
"Ya Tahun depan juga ada. Nanti akan dijadikan creative publik space, yang di depan itu, halaman pusatnya itu," kata Jokowi.
Suami Iriana ini yakin kawasan Kota Tua merupakan aset yang sangat berharga bagi Jakarta. Menurutnya, banyak investor yang tertarik untuk ikut mengelola Kota Tua. Dia pun berencana untuk mengunjungi lokasi tersebut jika pengelolaan sudah berjalan baik.
"Sangat menarik. Hanya yang jual saja yang nggak bisa. Bentar lagi coba akan saya datangi kalau sudah kawasan itu terkelola dengan baik," tuturnya.
"Itu modal yang luar biasa, coba kalau kita lihat kota-kota yang punya heritage di situ. Di China, di Rusia, mau masuk ke kota (bersejarah) itu antre, berbondong-bondong bayarnya. Mau masuk ke tempat itu juga bayar Rp 160 ribu. Ngantre 2 kilometer mau masuk situ," imbuhnya.
Bahkan nanti Kota Tua akan dijadikan sebagai kawasan khusus pariwisata di Jakarta.
"Perencanaan Kota Tua menjadi kawasan khusus di bidang pariwisata juga masih dalam proses. Penataan ini untuk menjadikan Kota Tua sebagai daya tarik dari Kota Jakarta. Kalau dikerjakan sekelas UPT (Unit Pelakasana Teknis) nggak bisa, kalau dari BUMN bisa, harus kuat. Jadi harus ada badan otoritas kuat untuk pariwisata," jelas Jokowi.
Pria asal Solo ini mengatakan, untuk merealisasikan program ini harus didukung dengan prencanaan dan kemampuan finasial yang matang.
"Baru rapat dua kali, jadi belum tahu. Matangkan dulu, kan pemrakarsa ini harus mempunyai kemampuan fiansial, harus punya pengalaman dan punya organisasi juga, harus bisa memback up," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2013).
3. TIM
|
Jokowi mengisi 'blusukan'nya hari ini mengenakan pakaian adat khas betawi, baju koko putih dan sebuah sarung yang diselendangkan di leher. Begitu tiba, Jokowi langsung masuk menengok Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin.
Di bangunan yang banyak berisi buku-buku tersebut, Jokowi tampak antusias menengok foto-foto, koleksi buku dan kliping. Namun, Jokowi terkejut karena buku-buku yang bertumpuk itu tampak menguning tak terawat
"Waduh!" kata Jokowi saat melihat buku-buku dan kliping yang tampak kuning di Pusat Dokumen Sasta HB Jassin, TIM, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2013).
Jokowi kemudian mengintruksikan pengurus gedung itu untuk mencari ruangan lain yang bisa dijadikan tempat menyimpan koleksi buku itu lebih baik. "Coba dijajaki lantai mana yang bisa diambil (digunakan), di ruangan arsip," lanjut Jokowi kepada salah seorang pengurus.
Usai menengok Pusat Dokumentasi Sasta HB Jassin, Jokowi kemudian menengok gedung Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang masih berada di kawasan Taman Ismail Marzuki.
Jokowi mengimpikan ada satu jalan khusus di Ibu kota yang dihiasi lukisan, biar mirip Barcelona.
"Jakarta ini kan sudah keras. Jadi harus diimbangi sisi-sisi artistik. Saya pengen satu jalan khusus yang ada lukisan. Lukisan yang menonjol biar Jakarta lebih lunak," kata Jokowi.
Selain lukisan, kata Jokowi, jalan itu juga dipajang beberapa patung. "Dipajangnya lukisan yang menonjol dan beberapa patung. Di beberapa tempat yang berbeda, nanti tiap tahun bisa diganti. Biar kayak Barcelona. Kan cantik," ujar Jokowi.
Jokowi menargetkan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) selesai dalam tempo 2 tahun. Ia siap menggelontorkan dana tambahan jika diperlukan.
Jokowi mengaku revitalisasi dimulai tahun ini. Sedikitnya Rp 157 miliar sudah disiapkan.
"Semuanya sudah rampung (master plan). Mungkin ada bangunan yang diruntuhkan terus dibangun kembali. Anggarannya sudah Rp 469 miliar. Rp 157 miliar untuk tahun ini. Perubahannya mungkin tahun depan, atau pelan-pelan lah," kata Jokowi.
Ia berpendapat perlu ada tata ruang yang apik. "Yang penting tata ruangnya yang diatur. Parkir di bawah, aktivitas di atas tidak bercampur baur dengan kendaraan. Yang penting landscape-nya dipertahankan. Kita rencanakan 2 tahun selesai," kata Jokowi.
Halaman 2 dari 4