Di hari terakhir UN ini, Rabu (8/5/2013) Fikri mengejakan soal mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Fikri didampingi dua orang guru yaitu Bachrudin (guru agama) dan Masani wali kelas 6.
Dari pantauan di rumah Fikri di Kampung Cikupa RT 6 RW 5 No 13, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Fikri mengejakan soal di ruang tengah. Dia duduk dikasur dan mengerjakan soal di meja lantai. Sedangkan paha kanannya yang ditembus peluru terbalut perban. Kaki kanannya di luruskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika dihubungi detikcom, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila, menegaskan dirinya mengintruksikan pihak SD untuk melakukan UN di rumah Fikri.
"Kami pemerintah Kota Depok mengucapkan keprihatinan dengan musibah ini. Dan semoga Fikri lekas sembuh. Saya intruksikan panitia UN untuk mendampingi anak ujian di Rumah," ujar Herry.
Kejadian penembakan terjadi Selasa (7/5) pukul 18.40 WIB. Saat itu motor milik anak tertua Saimin ada teras rumah. Sementara pintu dan jendela rumah terbuka.
Tiba-tiba, lampu dan mesin motor menyala. Anak tertua Homfa (18) yang saat itu sedang berada di dalam rumah pun terkejut dan berlari ke teras rumahnya. Ada seorang laki-laki gempal berkaos kuning sedang berusaha membawa kabur motornya, Homfa meneriaki pria tersebut.
Namun, di saat bersamaan Fikri justru keluar bersama seorang keponakannya. Saat itulah seorang pelaku mengeluarkan pistol yang disimpan di dalam tas slempangnya.
Fikri ditembak di paha kiri. Perampok yang diperkirakan berjumlah 4 orang melarikan diri dengan 2 sepeda Motor. Ke arah dalam lingkungan di Jalan Haji Botong. Kearah Cilodong ke Selatan. Pelaku kabur tanpa berhasil membawa motor korban. Sementara Fikri langsung dilarikan ke RS Hasanah Graha Afiah yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian.
(ndr/mok)