"Kejadiannya pada sore tadi pukul 18.40 WIB. Saat motor milik anak saya, Homfatun (18) diparkir di teras, sementara pintu dan jendela rumah terbuka," cerita ayah korban, Saimin (63) di rumahnya di Kampung Cikupa RT 6 RW 5 No 13, Sukmajaya, Depok.
Saimin menceritakan saat itu tiba-tiba lampu dan mesin motor menyala. Homfa yang saat itu sedang berada di dalam rumah pun terkejut dan berlari ke teras rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi dia (pelaku) mengancam 'Kalau teriak, gue tembak lo'. Lalu Homfa masuk," lanjut Saimin.
Namun, di saat bersamaan Fikri justru keluar bersama seorang keponakannya. Saat itulah pelaku mengeluarkan pistol yang disimpan di dalam tas slempangnya.
"Fikri ditembak di paha kiri. Saat mendengar letusan senjata, anak saya Yudi (40) berlari ke arah teras. Yudi melihat malingnya kabur ke arah Cilodong. Ada dua motor tapi nggak jelas orangnya berapa," katanya.
Si pelaku pun kabur tanpa berhasil membawa motor korban. Sementara Fikri langsung dilarikan ke RS Hasanah Graha Afiah yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian.
Fikri langsung dioperasi dan mendapat 13 jahitan di pahanya. Malam ini, Fikri diperbolehkan pulang dan mendapat perawatan di rumah.
Di kesempatan yang sama, Yudi bercerita bahwa wilayah di sekitar rumahnya memang rawan kejahatan. Menurut ceritanya, dalam dua bulan terakhir sudah terjadi dua kali peristiwa pencurian bersenjata api di daerah itu.
"Sekitar 3 bulan lalu, motor tiger saya juga hilang di sini," kata Yudi.
Fikri yang merupakan siswa kelas 6 SD Cipayung, Depok sebenarnya sedang menjalani Ujian Nasional (UN).
"Saya besok akan ke sekolah, koordinasi bagaimana baiknya. Fikri nggak bisa ikut UN besok," kata Saimin.
(sip/mok)