Seperti dilansir AFP, Selasa (7/5/2013), Anwar menegaskan, aliansi Pakatan Rakyat yang dipimpinnya berpotensi besar untuk memenangkan pemilu, jika kecurangan tidak terjadi. Lebih lanjut, Anwar menantang koalisi berkuasa Barisan Nasional untuk beradu argumen di depan publik.
"Dalam beberapa minggu ke depan, kami akan menyampaikan bukti kepada publik bahwa (PM Najib Razak) menang pemilu ini melalui penipuan dan penyimpangan," ujar Anwar Ibrahim kepada media setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi tersebut merupakan protes terhadap hasil pemilu sekaligus bentuk kampanye reformasi sistem pemilu Malaysia, yang selama ini dinilai terlalu menguntungkan partai yang berkuasa.
"Ini akan menjadi awal dari pergerakan dahsyat untuk membersihkan negara ini dari malapraktik dan penipuan pemilu, karena tidak ada kesempatan untuk perubahan tanpa adanya pemilu yang bersih dan jujur," tegas pria berusia 65 tahun ini.
Dalam pemilu yang digelar Minggu (5/5) kemarin, Barisan Nasional tampil sebagai pemenang pemilu setelah meraih 133 kursi parlemen. PM Najib yang merupakan kandidat incumbent pun, kembali terpilih menjadi perdana menteri negeri Jiran itu. Sedangkan, partai oposisi yang dipimpin Anwar mendapatkan 89 kursi di parlemen, atau bertambah sebanyak tujuh kursi dibanding pemilu 2008 silam.
Najib Razak sendiri langsung dilantik pada Senin (6/5), atau sehari setelah pemilu. Namun tetap saja Anwar tidak mengakui kekalahannya dalam pemilu ini.
(nvc/ita)