"Harusnya kalau Gubernur, Wakil Gubernur salah, harus tegur. Harus kasih tahu 'Pak Anda salah'," kata Ahok di Balai Diklat DKI Jakarta, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2013).
Ahok mengatakan, dalam menjalankan tugas memimpin Ibukota seringkali harus bersikap kompromi dengan pihak lain agar kebijakan dapat berjalan dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok juga mengaku salah satu tantangan terbesarnya dalam memimpin Jakarta bersama Jokowi adalah tumpul dalam menyuarakan kejujuran. Menurutnya, tidak ada kesulitan jika ingin mendapatkan uang banyak dari jabatan yang kini diembannya. Namun, dia mengaku justru hal itulah yang dirinya dan Jokowi hindari.
"Masalahnya sekarang ada di kami. Kalau kami berpikir ini posisi enak dan tidak berani menyatakan hal-hal yang beda atau kami mulai takut dengan bentuk perlawanan. Kalau kami mulai berpikir DKI uangnya banyak. Kalau minta uang banyak, dari jabatan kami. Kalau itu yang dipikirkan, rusak," tuturnya.
Karena itu, ia mengatakan dalam kepemimpinan lawan terberatnya adalah melawan dirinya sendiri. Agar tetap melawan zona nyaman dan menjauhkan diri dari keinginan mendapatkan tempat yang lebih nyaman.
"Tantangannya jangan terbuai zona nyaman dan tidak terpengaruh dengan godaan tempat yang lebih nyaman," imbuhnya.
(rmd/rmd)