Dua pejabat pemerintahan AS yang enggan disebut namanya, menyampaikan informasi ini kepada CNN dan dilansir Reuters, Sabtu (4/5/2013). Menurut mereka, serangan tersebut dilakukan pada Kamis (2/5) malam menjelang hari Jumat (3/5) kemarin.
"Dalam jangka waktu Kamis ke Jumat," demikian pernyataan pejabat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, kedua pejabat tersebut menyatakan, pesawat perang Israel sama sekali tidak memasuki wilayah udara Suriah. Pemerintah AS pun masih menyelidiki lebih lanjut dan mengumpulkan informasi bahwa pesawat perang Israel terbang melintasi Libanon.
Belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah AS soal informasi ini. Militer Israel di Yerusalem pun menolak untuk mengomentari hal ini.
"Kami tidak mengomentari laporan semacam ini," ucap salah seorang juru bicara militer Israel, saat dikonfirmasi.
Secara terpisah, juru bicara Kedubes Israel di AS, Aaron Sagui juga enggan berkomentar. Namun dia menegaskan, bahwa Israel memang bertekad mencegah adanya transfer senjata kimia dari rezim Suriah kepada kelompok teroris, terutama Hisbullah.
Dalam beberapa serangan terdahulu, Israel memang mengincar persenjataan Suriah, terutama senjata kimia, yang dikabarkan akan diserahkan kepada kelompok militan, Hisbullah, yang bermarkas di Libanon. Dalam serangan udara ke Suriah pada Januari lalu, Israel berhasil membombardir suplai senjata yang akan dikirimkan kepada Hisbullah.
(nvc/nal)