"Meningkat sekitar 20 persen, dan Immigration on Board salah satu penyebabnya," kata Direktur Layanan Garuda Indonesia, Faik Fahmi di Hotel Four Seasson, Shanghai, China, Jumat (3/5/2013).
Ada tujuh rute perjalanan yang bakal dilayani Garuda Indonesia. Rute Shanghai-Jakarta ini melengkapi enam rute sebelumnya, Tokyo-Jakarta, Seoul-Jakarta, Sydney-Jakarta, Tokyo-Denpasar, Osaka-Denpasar dan Sydney-Denpasar.
Ide layanan ini berawal saat Faik masih menjabat sebagai GM Tokyo Jepang. Saat itu Faik mengaku sering mendapat keluhan dari wisatawan Jepang yang datang ke Indonesia.
Mereka mengeluh lamanya waktu yang harus dihabiskan untuk mengurusi visa di bandara Indonesia. Terlebih lagi setelah melalui perjalanan panjang.
"Bahkan katanya pernah ada yang antre sampai tiga jam," lanjut Faik.
Faik pun mencoba meniru pelayanan kereta api antarnegara di Eropa. Di kereta itu, para penumpang dimanjakan untuk bisa mengurus visa selama perjalanan.
"Kami beri pelayanan untuk penumpang," tandasnya.
Garuda Indonesia sendiri berharap beberapa penerbangan yang ramai wisatawan bisa terus dilayani Immigration on Board.
Immigration on Board merupakan layanan pengurusan visa on arrival di atas pesawat. Nantinya bakal ada dua petugas Imigrasi yang bertugas untuk melayani para wisatawan.
Caranya, penumpang dari Shanghai cukup membeli voucher pembayaran visa on arrival di conter check-in Garuda Indonesia di Pudong International Airport, Shanghai. Pemeriksaan pasport dan pemberian visa on arrival akan dilakukan dalam penerbangan.
"Setelah mendapatkan visa, petugas akan memberikan satu kartu khusus bagi penumpang pemegang dan cukup diserahkan ke petugas imigrasi," papar Faik.
"Sehingga dapat menghemat waktu," tandasnya.
(mok/fjp)