Eks inspektur kepolisian Cezar Mancao telah dikenai dakwaan pembunuhan atas kematian seorang jurnalis terkenal dan sopirnya pada tahun 2000. Dengan tenang, dia berjalan keluar dari penjara di Manila berkat bantuan para sipir.
"Pelariannya merupakan tamparan keras di wajah biro ini," kata direktur Biro Investigasi Nasional (NBI) Nonnatus Rojas kepada para wartawan di Manila, ibukota Filipina seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (2/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekaman video CCTV memperlihatkan Mancao berjalan dengan tenang meninggalkan selnya pada Kamis dini hari waktu setempat. Dia tampak membawa sebuah tas berisi barang-barang miliknya.
Mancao kemudian berbicara via telepon dengan televisi nasional dan sejumlah stasiun radio. Dia menjelaskan bahwa dirinya kabur karena khawatir dirinya akan dibunuh di selnya.
"Saya sampai pada titik di mana saya tak bisa lagi menerima ini," ujar Mancao dalam wawancara tersebut. Mancao telah dibui sejak tahun 2009 silam. Kepolisian setempat kini tengah memburu Mancao yang berhasil kabur dari selnya.
Pelarian ini merupakan pukulan baru bagi aparat penegak hukum Filipina, yang kerap didera tudingan korupsi dan tidak kompeten. Pada tahun 2003 silam, militan Fathur Rohman Al-Ghozi berhasil kabur dari penjara berpengaman maksimum di markas besar kepolisian nasional di Manila. Parahnya, insiden itu terjadi ketika Perdana Menteri Australia saat itu, John Howard tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Filipina.
(ita/nrl)