"Memberi apresiasi kepada Presiden SBY atas ditetapkannya 1 Mei sebagai hari libur nasional, ini berarti pengakuan negara kepada buruh sebagai bagian penting pembangunan negeri," ujar Presiden KSPI, Said Iqbal, dalam siaran pers yang diterima detikcom, Rabu (1/5/2013).
Di dalam keterangannya, kembali Said menekankan lima butir tuntutan para buruh dalam May Day tahun ini. Pertama adalah menolak pengesahan RUU Ormas dan RUU Kamnas yang dinilainya mengancam kebebasan berserikat warga negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada masalah lain terkait dengan kesejahteraan buruh yang mereka tuntut. Pertama adalah mendesak jadwal pelaksanaan penjaminan kesehatan bagi masyarakat yang semula per 2019 secara bertahap, dimajukan menjadi 1 Januari 2014.
"Menolak kenaikan harga BBM karena akan menurunkan daya beli buruh akibat haiknya harga sewa rumah, ongkos angkot, harga barang," tegas Said.
Selama lima tuntutan tersebut tidak dipenuhi, maka para buruh akan terus melakukan aksi unjuk rasa. "Bahkan mogok nasional," ancam Said.
(edo/lh)