Jokowi Diyakini Tolak Tawaran Jadi Cawapres Prabowo

Jokowi Diyakini Tolak Tawaran Jadi Cawapres Prabowo

- detikNews
Rabu, 01 Mei 2013 15:00 WIB
Jokowi di markas Kopassus
Jakarta - Prabowo Subianto sedang melirik Joko Widodo (Jokowi) menjadi cawapresnya. Jokowi diyakini menolak tawaran menjadi RI 2, karena punya potensi menjadi RI 1 alias capres.

"Dibandingkan kandidat capres lain memang Pak Jokowi lebih unggul. Jadi saya yakin nggak bakalan Pak Jokowi mau, masih unggul Pak Jokowi dari Pak Pak Prabowo," kata pengamat politik UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto, kepada detikcom, Rabu (1/5/2013).

Wajar saja Prabowo melirik-lirik Jokowi, karena saat ini Jokowi sedang menjadi pusat perhatian karena rajin blusukan. Menurut Gun, Jokowi jauh lebih pas jadi capres, ketimbang hanya jadi cawapres Prabowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama ini tentu ada satu momen di mana Pak Jokowi sendiri kalau diibaratkan brand sedang menjadi brand yang sangat kuat dalam konteks kepemimpinan transformatif dan populis. Ini yang menjadi modal Pak Jokowi di survei-survei itu menjadi yang pertama," kata Gun.

Jelas Prabowo tak akan sukses memaksa Jokowi menjadi cawapresnya. Apalagi ada perseteruan PDIP-Gerindra di Pilgub DKI yang hingga kini belum reda.

"Saya nggak yakin Pak Prabowo bisa memaksa karena dia kan berbeda partai dan belum tentu secara psikopolitik PDIP nyaman dengan itu. Bu Mega tak ingin mengulang peristiwa Pilgub DKI yang mendapatkan keuntungan elektoral Gerindra dan Pak Prabowo," katanya.

Tentu PDIP tak akan merelakan begitu saja Jokowi menjadi cawapres Prabowo. "Apalagi tentu sangat riskan kalau Jokowi menerima pinangan Prabowo, ini penurunan simbol, kemubaziram, simbol yang dibangun Jokowi selama ini adalah populis, transformatif, dan akan menyelesaikan tugas di DKI satu periode," tandasnya.

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads