Puluhan petugas pemadam kebakaran dan penyidik berpakaian serba putih menyisir di area bekas berdirinya World Trade Center (WTC). Ada sebuah celah sempit di antara dua gedung di area Manhattan, New York, yang menjadi lokasi jatuhnya dua pesawat yang dibajak pada tahun 2001 silam.
Penyisiran ini dilakukan pasca penemuan potongan besi berukuran besar di area tersebut, pekan lalu. Setelah dianalisa, dinyatakan bahwa potongan besi tersebut berasal dari bagian roda pendaratan salah satu pesawat Boeing yang jatuh di area tersebut. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (1/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, pihak keluarga korban selalu meminta otoritas setempat untuk tidak menyerah dan melanjutkan upaya identifikasi korban yang dinyatakan masih hilang. Hal ini yang selalu dipegang oleh otoritas setempat, sehingga upaya pencarian dan identifikasi korban terus dilakukan.
"Kami telah berjanji kepada keluarga korban, bahwa selama masih ada ilmu pengetahuan bagi kami untuk melakukan identifikasi, maka kami akan terus berupaya mengidentifikasi setiap jasad manusia yang kami temukan. Tujuan kami adalah mengidentifikasi setiap korban tewas dalam serangan tersebut," ujar juru bicara kantor forensik New York City, Ellen Borakove.
Berawal pada April lalu, kantor koroner setempat memulai kembali upaya pencarian korban di lokasi kejadian. Upaya ini merupakan yang pertama kali dalam 3 tahun terakhir. Para penyidik dan petugas forensik menyisir dengan teliti setiap puing dan sisa reruntuhan yang diambil dari lokasi kejadian.
Upaya ini akan berlangsung selama 8 minggu, terhitung sejak awal April. Sejauh ini, menurut Boravoke, sudah ada 74 item yang diyakini berasal dari jasad manusia. Korban tewas terakhir yang berhasil diidentifikasi adalah seorang pria berusia 55 tahun. Identifikasi tersebut dilakukan pada 17 April lalu.
(nvc/ita)