Berdasarkan aturan Islam, seorang muslim harus segera dikuburkan paling tidak sehari setelah mereka meninggal. Namun janda Tamerlan, Katherine Russell tidak segera mengklaim jasad suaminya yang tewas pada 18 April lalu.
Otoritas setempat pun enggan menyerahkan jasad Tamerlan kepada anggota keluarganya yang lain tanpa seizin Katherine. Ayah kedua tersangka, Anzor Tsarnaev yang tinggal di Rusia, mengeluhkan sikap otoritas AS tersebut, karena pihaknya tidak bisa segera menguburkan Tamerlan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menjadi harapan Katherine Russell agar jasad suaminya diserahkan kepada keluarga Tsarnaev, dan kami akan menyampaikan harapannya kepada otoritas yang berwenang," ujar pengacara Katherine, Amato DeLuca, seperti dilansir The Boston Globe, Rabu (1/5/2013).
Saat dikonfirmasi soal permintaan istri mendiang Tamerlan tersebut, pihak kantor medis setempat mengaku belum mendengar langsung. Namun juru bicara Office of the Chief Medical Officer, Terrel Harris menyatakan, pihaknya akan langsung menyerahkan jasad Tamerlan kepada keluarganya begitu ada izin dari Katherine.
Secara terpisah, paman kedua tersangka, Ruslan Tsarni yang tinggal di Maryland, AS ikut berkomentar soal hal ini. Kepada wartawan yang menemuinya, Tsarni menegaskan, pihak keluarga Tsarnaev akan mengambil jasad Tamerlan dan kemudian memakamkannya dengan layak.
"Tentu saja, keluarga akan mengambil jasadnya. Kami akan melakukannya. Keluarga tetap keluarga," ucapnya, seperti dilansir CBS News.
(nvc/ita)